Selangkah demi selangkah menghampiri
Seinci demi seinci menembusi
Dalam dakapan hangatnya
Sayap-sayap cinta merangkul
Lanjutan belati menikam seiring setiap titik nadi
Menyiksa benar melumpuh tidak
Namun aku masih mengorak senyum
Bertahan
Atas keindahan perasaan pengharapan
Semakin ku dekati teras jiwamu
Yang bergelora delapan detik lalu
Semakin ingin diam dan menunggu
Meskipun bias serpihnya menggarit melukakanku
Teruskanlah pelukan erat sayap cintamu
Kerna ku juga kan terus mendakap meredakan hembus hela
Di bawah redup pohon bernaung
Tempat kita bermula segalanya
Jan 31, 2016
Rebah
Aku bukanlah soldadu
Yang menggenggam laras kaliber terisi peluru
Tetapi hanya pena sumbing menyusun butiran kata - kata zahir pemimpi
Medan perangku adalah lembaran kertas kumal
Yang acapkali aku rebah
Tatkala bertempur dengan perasaan sendiri
Dan ironi juga
Bahawa perasaan ini yang mengheret aku bangkit berdiri
Perjuanganku belum lagi tamat
Meski hati tergaris parut sedekad
Akan ku rempuh biarpun dengan serendah nafas
Kerna itulah saatnya aku tersenyum puas
Yang menggenggam laras kaliber terisi peluru
Tetapi hanya pena sumbing menyusun butiran kata - kata zahir pemimpi
Medan perangku adalah lembaran kertas kumal
Yang acapkali aku rebah
Tatkala bertempur dengan perasaan sendiri
Dan ironi juga
Bahawa perasaan ini yang mengheret aku bangkit berdiri
Perjuanganku belum lagi tamat
Meski hati tergaris parut sedekad
Akan ku rempuh biarpun dengan serendah nafas
Kerna itulah saatnya aku tersenyum puas
Subscribe to:
Posts (Atom)