Lupakan Diri

Ini yang terakhir
Ku lafaz kasih sayang dan cinta
Kerna ingin berlalu seketika
Atas tugasan direka
Untuk melayari rasa
Untuk melara luka

Berlalu menyendiri hanya hati
Jasadku masih disini
Tertutuplah pintu
Terkuncilah hati
Biarkan kelam
Biarkan sepi

Di alam mimpi ku peluk bayangan
Agar mengubati kehilangan
Yang tak tertahankan

Sepi penawar sepi
Malam tak beri erti
Siang tak sama lagi
Realiti atau fantasi
Aku lupakan diri
Pada erti yang ku fahami

Luka Atas Luka

Luka atas luka
Bertambah jua
Belum terubat
Makin sarat
Belum kuat
Nafas Sekerat

Dugaan bertalu-talu
Beribu-ribu
Hujan sembilu
Tembusi hati
Takkan mati
Siksa diwarisi

Luka atas luka
Takkan nampak
Hanya dirasa
Berkali ganda
Dari biasa

Sehari

Selamat pagi
Lenakah semalam
Atau dihambat igauan
Bertenang
Bangkitlah dengan senyuman
Mimpi hanya mainan
Usah gusar bukan bukan
Pagi mulai cerah
Mulakan hari indah

Selamat tengahari
Bagaimana lakumu
Rindukan ku ??
Ku jua selalu begitu
Tak pernah terdetik waktu
Melupakan senyumanmu
Mekar penawar kalbu

Selamat malam
Bagaimana harimu
Ku harap kau gembira
Menikmati bahagia
Melebih rasa yang nyata
Tidurlah
Pejamkanlah mata
Esok kan ku ulang semula
Itulah janjiku pada cinta

Selamat tinggal
Ucapan ku buat pengakhiran
Aku pergi bukan hilang
Hanya mendahuluimu
Usah diratap sayu
Ku tak mahu
Kirim saja doa aman
Agar tenang

Tulus

Aku
Sang lanang sepi
Emangnya mustahil
Mengimpikan cinta indah nian
Karna ia nggak bisa terjadi
Tapi jantung ini terus berdetap lagi

Selamanya menyintamu
Walaupun yang tersisa hanya sebentuk hati
Walaupun dirimu telah dimiliki
Oleh sang pria itu
Yang bisa mewarnai hari harimu
Yang bisa menyatakan makna lebih dari cintaku
Namun aku tetap pemujamu
Tetap menyinta

Andainya
Bagimu aku tak mampu
Tak mungkin sejalan
Tak mungkin bersamamu
Berlarilah dan terbang
Mencari mimpi yang kau impikan
Bahagia yang kau harapkan

Tapi
Suatu hari nanti
Pabila kau sedar yang hanya
Setulus hati paling berharga
Kembalilah
Carilah
Yang menyinta
Segenap ruangmu
Seseorang sepertiku
Dulu...